Sudah baca artikel sebelumnya di sini? Mari sekarang kita lanjut ke bagian kedua, apa saja sih kebiasaan buruk dalam mengatur keuangan keluarga.
5. Keuangan pribadi bercampur dengan bisnis
Beberapa orang yang baru mulai berbisnis dan menganggap bisnisnya “bisnis kecil-kecilan” atau “bisnis sampingan”, seringkali meremehkan keuangan bisnisnya. Apakah Anda salah satunya? Bisnis kecil2an atau sampingan ini sering memasukkan uang ke kantong pribadi dan mengeluarkan uang dari kantong pribadi. Jeleknya adalah tidak diketahui sebenernya bisnis ini menguntungkan atau malah merugikan, tidak tahu profitnya ada atau tidak, atau di atas kertas profitnya banyak tapi di rekening tidak ada. Jika bisnis kecil-kecilan ini nantinya diharapkan akan menopang hidup (sebagai salah satu sumber pemasukan utama), harus dipisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Usahakan juga untuk “gajian” dari bisnis. Gajian dari bisnis inilah yang harusnya masuk kantong pribadi, sehingga profit dari bisnis murni untuk mengembangkan bisnis itu sendiri. Lebih lengkapnya Anda bisa membaca artikel ini.
6. Boros atau Berhutang Demi Gengsi
Don’t go broke trying to look rich. Jangan jadi bangkrut hanya untuk terlihat (seperti orang) kaya. Hindari berhutang demi gaya hidup, jika Anda termasuk orang yang sulit menahan godaan, lebih baik jangan bawa kartu kredit di dompet. Bawa uang tunai secukupnya, dan usahakan membayar transaksi-transaksi dengan uang tunai, minimalisir penggunaan kartu debit. Dengan cara ini Anda akan cenderung lebih menahan diri untuk boros (dan apabila uang tunai sudah mepet, tentu saja agak repot untuk mencari ATM). 🙂
7. Mudah Tergiur Tawaran Investasi yang Meragukan
Sebagai manusia, wajar saja jika memiliki sifat serakah meskipun hanya sedikit. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh skema-skema investasi bodong. Beberapa investasi bodong pun pada awalnya benar-benar memberikan keuntungan yang dijanjikan, sehingga lebih banyak orang percaya dan menarik lebih banyak orang untuk berinvestasi. Waspadalah dengan hal-hal seperti ini, jika Anda ragu, silakan tanyakan kepada perencana keuangan independen yang ahli di bidangnya atau baca artikel ini untuk mengetahui ciri-ciri investasi bodong.
Bagaimana, sudah siap menghadapi 2016 dengan keuangan yang lebih baik? Happy planning!
Leave A Comment